13 Oktober 2012

Mengukur dan membandingkan

Manusia senang sekali mengukur dan membandingkan. Adanya satuan internasional, mempermudah pengukuran. Sistem baku ini menjadi standar dunia dan sering dipakai di Eropa kontinental, dan tentu saja negeriku Indonesia. Tentang satuan internasional, bisa lihat wiki: en,id,de,fr.

Nah, dengan penemuan satuan panjang standar internasional, yaitu centimeter, maka manusia pun bisa mengukur dan membandingkan panjang penis. Manusia diciptakan dengan ukuran penis yang berbeda-beda, baik dari segi panjang, lebar, ketegangan, kelentingan, kelenturan, dll. Nah, di bawah ini, hasil pengukuran panjang penis berdasarkan negara.

http://www.everyoneweb.com/worldpenissize/ atau di laman World Penis Average Size ini.
http://www.targetmap.com/viewer.aspx?reportId=3073 atau di laman The Penis Size Worldwide ini. 

Aku puas dengan ukuran penisku saat ini. Tidak panjang, sehingga pakai celana tidak terasa ketat. Aku bisa memakai celana dalam apa saja. Tentu saja, aku tidak cocok main di film porno karena ukurannya tidak fotogenik atau camera-friendly. Aku tak mau memperbesar ukuran penis karena aku tak yakin, operasi bisa membuat performa penisku akan seperti sekarang atau lebih baik.

Nürnberg, 13 Oktober 2012

iscab.saptocondro
anunya anu... 

07 Oktober 2012

Lepas dari cengkraman yang satu masuk ke yang lain

Suatu hari penisku mengelilingi dunia.
Ia menari di taman semesta.
Melewati padang rumput dengan ceria.
Berjalan dan kadang berlari bahagia.

Suatu hari ia dihadang vagina.
Penisku berdiri tegak dan terjaga
Dia menantang dengan sombongnya.
Tiba-tiba vagina mencengkeram penisku.
Penisku gemetaran lalu muntah-muntah
Ia kemudian meringkuk lemas
Semua keangkuhannya menjadi tak bermakna
Di hadapan vagina.

Penisku pun melanjutkan perjalanannya kembali.
Ia harus bangkit dari kelelahannya
untuk terus berjalan mengejar cita-citanya
yang setinggi langit dan seluas samudera

Suatu hari di tempat lain ia dihadang mulut.
Penisku berdiri tegak dan terjaga.
Lalu mulut itu berusaha melahap penisku.
Namun penisku bisa melepaskan diri.
Dengan tegap dan menjulang tinggi,
penisku tetap menantang.

Ternyata mulut tersebut dibantu vagina.
Vagina pun mencengkeram penisku.
Penisku ini pun kembali dicengkeram vagina.
Kembali ia gemetaran dan muntah-muntah.
Lalu meringkuk lemas.
Sesungguhnya keangkuhannya tak bermakna.

Penisku kembali melanjutkan perjalanannya.
Ia ingin menari di taman jiwa yang terdalam.
Berlari di padang semesta
Berselimutkan jutaan bintang
Menjulang tinggi menantang terang rembulan

Di hari lain, di tempat lain, penisku bertemu tiga sosok.
Mereka adalah mulut, vagina dan anus.
Penisku bukanlah seorang pengecut.
Ia tidak mudah menyerah.
Ia pun menantang mereka bertiga.

Tiga sosok dalam satu tubuh.
Trinitas yang Agung.
Oral, Genital, dan Anal.
Yang menguji keperkasaan penisku.
Yang menghilangkan makna semua keangkuhan penisku.
Setelah menantang mereka bertiga,
penisku akan tuntas menjalankan Dharma
yang menjadi takdirnya.

Apakah yang akan terjadi penisku?
Akankah dalam perjalanan spiritualnya, ia mencapai pencerahan?
Yang jelas, penis tak berhenti mencari.
Penisku takkan menyerah berjalan dan berlari mencari makna kehidupan.
Ia akan selalu keras kepala dan tak berhenti berjuang
menghadapi setiap Tanda Tanya yang dijumpainya. 

Nürnberg, 7 Oktober 2012

iscab.saptocondro

06 Oktober 2012

Mengobrol dalam perjalanan

Dalam suatu perjalanan, baik jauh maupun dekat, kadang seseorang merasa kesepian. Rasa sepi ini bisa diobati dengan mengobrol dengan rekan seperjalanan. Suatu perjalanan spiritual juga butuh teman mengobrol spiritual.

Bulan ini, kubuat blog tentang sepenggal perjalanan dan sepotong obrolan. Semoga kesatuan antara perjalanan dan obrolan ini bisa jadi bahan obrolan dalam perjalanan maupun jadi perjalanan menuju obrolan.

Tulisan yang mengawali perjalanan ini adalah

  • Perjalanan dimulai, ingatlah selalu setiap perjalanan panjang diawali dengan langkah kecil.
  • Persamaan jempol, seperti lagu Barakatak "jari dan jempol, tangan digoyang." 

Obrolan diawali dengan membicarakan hal berikut

  • Sebatang saja, bahwa sesungguhnya hidup sebatang kara belum tentu kesepian
  • Bicara, bahwa berbicara dalam kebisuan adalah bagian dari spiritualitas obrolan

Topik yang telah menjadi obrolan dalam perjalanan jauh menuju obrolan terdalam adalah

  • Tidak setajam pedang, wb
  • Monologues, wb

Perjalanan masih jauh, bahan obrolan masih dikumpulkan.

Nürnberg, 6 Oktober 2012

iscab.saptocondro

02 Oktober 2012

Monologues

Teringat kata-kata Carol Hanisch, "the personal is political" pada tulisannya, aku memandang bahwa hal-hal pribadi bisa mempengaruhi politik. Hal-hal yang personal seperti ekspresi identitas, termasuk juga ekspresi seksualitas bisa diatur oleh lembaga kekuasaan. Bagaimana orang memperlakukan penisnya atau vaginanya diatur oleh negara maupun masyarakat. Lembaga pernikahan mengatur bagaimana relasi antara penis dan vagina. Tentu saja lembaga pernikahan tak pernah jauh dari lembaga agama maupun negara.

Sesuatu yang personal cenderung diekspresikan dalam bentuk monolog. Curhat atau curahan hati adalah salah satu bentuk monolog. Satu orang berbicara dan yang lain mendengarkan. Eve Ensler mengekspresikan hal yang personal dalam buku dan teater berjudul "The Vagina Monologues" (wiki:en,de). Karya ini mempertanyakan lembaga kekuasaan yang cenderung menempatkan perempuan sebagai jenis kelamin setelah laki-laki atau "second sex". Monolog Vagina ini sebagai ungkapan kritis terhadap hegemoni penis atas vagina. Mengapa kekuasaan penis menaruh vagina ke dalam kegelapan. Di Indonesia, Kartini mempertanyakannya dalam surat-suratnya, yang kemudian dikumpulkan menjadi buku "Habislah Gelap, Terbitlah Terang" (wiki:en,id).

Nah, karena vagina bisa bermonolog maka penis pun bisa bermonolog. Lembaga kekuasaan tidak hanya menghegemoni vagina saja, melainkan juga penis. Oleh karena itu, blog tentang penis ini dibuat. Blog berisi hal-hal personal. Penisku akan selalu mempertanyakan kekuasaan dalam setiap geraknya. Seperti nihilisme Geert Lovink, penisku akan merayakan kematian semua struktur makna terpusat dalam gemuruh tak berarti sebuah blog. Blog ini akan menjadi pertanda kemenangan berulang dari suatu kekuatan semangat, dari penis yang kumiliki. Semangat ini yang membangkitkanku dari ketidakberdayaan.

Nürnberg, 1 Oktober 2012

iscab.saptocondro
anunya anu