Aku menatapnya dalam.
Dia hanya terdiam.
Aku tahu kalau dia juga sama sepertiku.
Sama-sama kesepian.
Maka kumulai obrolan bersamanya.
Aku tahu kalau dia juga sama sepertiku.
Sama-sama kesepian.
Maka kumulai obrolan bersamanya.
Hanya kita berdua.
Oh, engkau sebatang penis.
Kesepian ini milik kita.
Cukup sebatang saja.
Jangan lebih.
Aku tak mau menambah sebatang lagi.
Aku tak mau menambah sebatang lagi.
Nürnberg, 29 September 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar